Sejarah Desa

Desa Api-Api adalah kampung yang belum memiliki nama dan banyak dihuni oleh masayarakat bersuku Paser. Kehidupan masyarakat terdahulu masih sangat bergantung pada hutan dan komoditas disekitarnya.

Kampung yang memiliki muara sungai dan berbatasan langsung dengan laut selat Makassar menjadi tempat berlabuh kepal dan pedagang-pedagang dari Pulau Sulawesi Selatan (Suku Bugis-Makassar). Daya tarik mereka mampir adalah terlihatnya cahaya berkelap-kelip pada malam hari di muara sungai yang hinggap di pepohonan Bakau sepanjang pesisir pantai. Setelah mendekat dan diamati ternyata cahaya tersebut adalah Binatang Kunang-kunang yang memenuhi pohon-pohan besar. Sehingga Kampung tersebut di beri nama dalam bahasa bugis  “Api-Api” yang artinya Kunang-kunang.

Kemudian sebelum menjadi desa, terdapat salah seorang tokoh masyarakat yang dipercayakan menjadi  kepala adat/Kepala Kampung yang dijabat oleh Bapak Borik kemudian digantikan oleh oleh Bapak Puang Ali, setelah sampai masa jabatannya digantikan lagi oleh Bapak Muhammad Japar kemudian digantikan lagi oleh Guru Gazali dan setelah habis masa jabatannya dilakukan Pemilihan oleh masyarakat Kampung Api-Api. Hasil dari pemilihan tersebut dimenangkan oleh Bapak Abdul Sanie sebagai Kepala Kampung/Pembakal Api-Api.

Setelah meninggalnya Bapak Abdul Sanie, kemudian digantikan oleh pejabat sementara dan dilanjutkan Pemilihan Kepala Desa oleh masyarakat. Hasil pemilihan dimenangkan oleh Bapak M. Noor (Masa Jabatan 1984-1994). Semeninggalnya beliau,  jabatan kepala Desa Api-Api dijabat oleh Kepala Desa Samsuddin dan kemudian oleh Kepala Desa Abdul Sani yang menjabat selama 2 Periode dari Tahun 2004-2015.

Pemilihan Kepala Desa selanjutnya oleh Budi Raharjo Masa Jabatan 2016-2022 dan sehabis masa jabatannya dilakukan Pemilihan Kepala Desa serentak dan dimenangkan oleh Ibu Sarinah Kepala Desa Api-Api yang merupakan Kepala Desa perempuan satu-satunya di Kab. Penajam Paser Utara Periode 2022-2028.

Desa Api-Api adalah Desa yang sangat tertua di wilayah Kecamatan Waru. Desa yang awalnya menjadi kecamatan penghubung sebelum Kecamatan Waru yang disebut  Gunung Pertama. Desa Api-Api satu-satunya desa yang memiliki sekolah rakyat (SR) dan menjadi akses pendidikan utama masyarakat dari berbagai wilayah seperti Longkali, Babulu Darat, Labangka, dan Waru. Desa Api-Api adalah desa yang bersejarah, yang patut kita bangun agar menjadi desa yang bermartabat, maju dan mandiri.

 

Bila mencermati dan melihat catatan sejarah Desa, nama-nama Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Api-Api, antara lain :